◄Qudrot►
(Yaitu
sipat yang ketujuh dalam haqnya Alloh ta'ala)
◄Dan wajib dalam
haqnya Alloh ta'ala yaitu sipat qudrot, adapun sipat qudrot ialah salah
satu sipat yang qodim yang menetap dalam dzatnya Alloh ta'ala yang
mengadakan (Alloh) oleh sipat qudrot serta meniadakannya. Sedangkan dalil yang
memperkuat ata sipat Qudrot "sesungguhnya jikalau terbukti (Alloh)
keberadaannya lemah (tak berdaya) maka tidak akan diketemukan satu perkara-pun
dari adanya beraneka ragam jenisnya makhluk"►
Penjelasan.
Wajib aqli dalam haqnya Alloh bahwa
Alloh dihinggapi oleh sipat qudrot (bisa & kuasa), dalam arti pasti dan
dapat dipahami oleh akal bahwa Alloh tersipati oleh sipat qudrot dengan adanya
bebagai tanda kesan dari perbuantannya Alloh, dengan kata lain bisa dan kuasa
temen dzat Alloh mengadakan atau menghilangkan terhadap makhluknya.
- Sipat qudrotnya Alloh termasuk
salahsatu sipat ma'ani.
- Sipat ma'ani yaitu sipat yang
bukti wujudnya, andai saja makhluk dibukakan hijab maka bakal tampak
kelihatan dengan jelas bagaimana sipat qudrotnya Alloh.
- Sipat qudrot adalah salahsatu
sipat yang menetap dalam dzat yang maha qodim, maka keadaan sipat tentunya
sama dengan keadaan dzat, kalau dzatnya qodim tentu sipatnya juga ikut
qodim, oleh karena itu sipat qudrotnya Alloh tidak didahului oleh lemah
(tak mampuh), dan tidak pernah diselingi oleh lemah, dan tidak akan
diujungi dengan lemah.
- Sipat qudrot termasuk sipat
(iftiqor), maksudnya bahwa makluk membutuhkan atas sipat qudrot.
- Sipat qudrot termasuk sipat
(jalal), maksudnya ia adalah salah satu sipat yang memperlihatkan kemaha
perkasaanya Alloh.
Penjelasan.
Adapun sipat qudrot di Alloh
terkadang disebut juga:
◄Sifatun ~
wujudiyatun ~ qodimatun ~ qo'imatun ~ bidzatihi ta'ala ~ tu'ats-tsirul mumkinat
~ ijadan ~ wa i'daman►
- Sifatun: yaitu SATU sipat yang tidak terliputi oleh bilangan.
- Wujudiyatun: yang ada buktinya, sehingga kalau dibukakan hijab maka
akan melihatnya. karena yang namanya wujud sah dapat diketemukannya,
dengan kata lain bahwa sipat qudrot (ma'ani) bisa diketemukan.
- Qodimatun: yang tidak ada permulaanya.
- Qo'imatun: menetap selamanya, sesaat-pun tidak didahului,
diselingi atau diujungi oleh tidak "mampu".
- Bidzatihi ta'ala: yakni melekat keberadaanya, selama-lamanya ada didalam
dzatNya
- Tu'ats-tsirul mumkinat: yang memberi kesan / bekas terhadap setiap perkara
yang mungkin adanya. Tidak nyambung terhadap perkara yang wajib mutlak,
seperti wajib wujudnya Alloh. Tidak nyambung terhadap perkara yang
mustahil wujud, seperti Alloh tuli, hal itu bukannya Alloh tidak mampuh
tapi bukan sambungannya / sasarannya.
- Ijadan: adalah, hal dari sipat qudrot ialah tingkahnya untuk
"mengadakan" dari asalnya tidak ada menjadi ada.
- Wa i'daman: adalah, hal dari sipat qudrot ialah tingkahnya untuk
"meniadakan" dari asal ada menjadi tidak ada.
Untuk menghindari kekeliruan
pemahaman yang sering terjadi.
Pertama: Bahwa sipat ma'ani (termasuk sipat qudrot) selamanya
menetap tak pernah pisah dengan dzat (Alloh). oleh karena itu apabila mendengar
kata-kata seperti contoh ini:
- "dengan QUDROT dan
IRODAT-Nya kita dapat berkumpul...dst.
- Atau seperti ungkapan kata-kata
"dengan FADLOL-Nya kita...dst".
- Atau seperti firman Alloh dalam
alqur'an surat ke 65 Ath-Thalaaq ayat 12 disebutkan disitu dengan ILMU-Nya
benar-benar meliputi segala sesuatu.
Hal seperti tadi jangan sampai ada
anggapan bahwa peran sipat berpisah dengan dzat, atau sebaliknya.
Kedua: Oleh karena sipat dan dzatnya tidak (pernah) berpisah,
jangan sampai ada anggapan bahwa MENGADAKAN atau MENIADAKAN munkinat diliputi
oleh ruang dan waktu, karena (dzat & sipat) dalam berperan menciptakan
sesuatu tidak diliputi oleh ruang dan waktu, serta tidak akan sama dalam semua
penciptaannya dengan pekerjaan yang dilakukan oleh makhluk , karena ia
(muklolafatu lilhawaditsi).
Sasaran sipat qurot adalah perkara
yang (mumkinul wujud) dan (wajibul wujud muqoyyad).
Perlu diketahui bahwa istilah
WAJIBUL WUJUD ada dua bagian:
- Wajib wujud mutlaq, yakni wajib adanya sesuatu yang tidak boleh tidak
(mesti adanya) seperti wajib wujudnya sipat qudrot, irodat, ilmu dst
- Wajib wujud muqoyyad. yakni adanya sesuatu dikarenakan hal itu sudah difirmankan
seperti wajib wujudnya sipat Rosul, wajib wujudnya hari qiyamat, wajib
wujudnya surga, neraka dst. Itu semua walaupun wajib wujudnya tapi dalam
hakikatnya mumkinul wujud.
Adapun sipat qudrot mempunyai
persambungan antara sipat qudrot dengan mumkinat:
- Ta'aluq ifadah (untuk apa), yakni untuk mengadakan atau
meniadakan mumkinat.
- Ta'aluq ta'diyah (sasarannya apa), yakni sasarannya ialah terhadap
semua jenisnya mumkinat yang akan diadakan atau ditiadakan.
- Ta'aluq marotib (tingkatan), yakni dari kapan sampai kapan
mumkinat diadakan dan ditiadakannya.
Adapun tingkatannya antara sipat
qudrot dengan mumkinat, ada delapan tingkatan:
- Shuluhi Qodim.
- Qobdloh Awwal.
- Tanjizi Hadits Awwal.
- Qobdloh Tsani.
- Tanjizi Hadits Tsani.
- Qobdloh Tsalits.
- Tanjizi Hadits Tsalits
- Qobdloh Robi'.
1. Shuluhi Qodim.
Lulus dari zaman dahulu kala, bahwa
sipat Qodrot terhadap MUMKINAT telah berkaitan untuk meluluskan perkara yang
akan ADA-nya, serta meluluskan perkara yang akan TIDAK ADA-nya dalam kondisi
semua makhluk belum diciptakan, baik yang akan lulus atau tidaknya. Yakni sipat
Qudrot telah mampuh dipakai untuk mengadakan perkara yang bakal ada, atau
meniadakan perkara yang akan tiada, firman Alloh dalam alQur'an:
◄Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu►
2 Qobdloh Awwal.
◄Allah menghapuskan apa yang Dia
kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat
Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh).►
3. Tanjizi Hadits Awwal.
◄Apabila Dia menghendaki sesuatu
hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.►
4. Qobdloh Tsani.
◄dan bagi kamu ada tempat kediaman
di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan."►
5. Tanjizi Hadits Tsani.
◄Tiap-tiap yang berjiwa akan
merasakan mati►
◄Tiap-tiap umat mempunyai batas
waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya
barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.►
6. Qobdloh Tsalits.
◄Dari bumi (tanah) itulah Kami
menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami
akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain,►
7. Tanjizi Hadits Tsalits
◄dan bahwasanya Allah membangkitkan
semua orang di dalam kubur.►
◄Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan
sesudah mati►
8. Qobdloh Robi'.
◄Dan orang-orang yang beriman serta
beramal saleh, mereka itu penghuni surga, mereka kekal di dalamnya►
◄(Bukan demikian), yang benar,
barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah
penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.►
◄Dan orang-orang yang mengerjakan
kejahatan (mendapat) balasan yang setimpal dan mereka ditutupi kehinaan. Tidak
ada bagi mereka seorang pelindungpun dari (azab) Allah, seakan-akan muka mereka
ditutupi dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gelita. Mereka itulah
penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.►
Penjelasan : wa didduhu
Perlawanan sipat Qudrot ada tujuh
gambaran:
- Alloh sama sekali lemah.
- Allah tidak ikut serta didalam perbuatan yang diristis
oleh daya dan upayanya makhluk
- Allah tidak ikut serta didalam kejadian sambungan adat.
- Allah tidak ikut serta didalam tabi'atnya makhluk.
- Allah tidak ikut serta didalam perbuatan adat yang
telah diberikan kepada makhluk.
- Allah tidak ikut serta didalam kejadian alam, seperti
terciptanya matahari, bulan, bintang, gunung dll.
- Allah tidak ikut serta didalam perbuatan hasil tawasul.
Dalilnya sipat Qudrot.
◄Sesungguhnya
jikalau terbukti (Alloh) keberadaannya lemah maka tidak akan diketemukan satu
perkara-pun dari adanya beraneka ragam jenisnya makhluk►
Maksudnya.
Sesuatu yang menunjukan atas
kekuasaan Allah adalah adanya beraneka ragam jenisnya makhluk. Oleh karenanya
apabila terbukti adanya Allah tidak ada KUASA maka sama sekali tidak akan
diketemukan semua jenisnya makhluk, selain dari itu tidak akan ada istilah atau
sebutan MENCIPTAKAN alam serta susunannya dan juga isinya, sedangkan tiada
seorang makhluk-pun yang mampuh menciptakan sesuatu, firmaNya dalam alQur'an:
◄Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu►
Kalimat yang dimaksud oleh KULLI
SYAI'IN dalam ayat tersebut adalah menunjukan atas semua perkara yang MUMKINUL
WUJUD atau WAJIBUL WUJUD MUQOYYAD, tidak meliputi atas perkara yang WAJIBUL
WUJUD atau MUSTAHILUL WUJUD. Adapun perkara yang WAJIBUL WUJUD MUQOYYAD
pada hakikatnya masih dalam katagori MUMKINUL WUJUD, masih terliputi oleh KULLI
SYAI'IN, serta ter-IDROK oleh sipat Qudrotnya Alloh.
◄◄●═════════◄►════════●►►